Saat ini bukanlah saat untuk menyerah, tapi saat ini adalah saat untuk tetap semangat mencapai semua cita-cita
RSS

Rabu, 23 Maret 2016

DIA TEMANKU

WrITTEN 3 MarET 2016

Namun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan. Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kita tidak bisa melihat keduanya.
Aku tak pernah membayangkan sampai hari aku berada diantara orang –orang yang berasal dari culture yang berbeda, kami saling bercerita tentang kisah yang mengudang gelak tawa dan membuat moment itu sulit terlupakan.

Dia adalah teman, nama teman mulai tersemat dalam dirinya ketika aku dan dia sering berbagi cerita, pengalaman dan kisah-kisah yang sebenarnya tidak penting untuk diceritakan sambil memanfaatkan waktu dan menikmati kebersamaan yang suatu waktu akan berakhir.

Mengenalnya meberikan coretan warna baru dalam lembar cerita hidupku, sebelumnya hanya bisa melihatnya dari bawa karena tempatnya cukup tinggi untuk dapat mengenalnya ntah kenapa kami bisa berteman apakah aku yang telah berhasil menaiki anak tangga dan sejajar dengannya atau dia yang menuruni satu anak tangga, ntahlah. Tapi faktanya sekarang kita adalah teman.
 
Dia yang begitu humbble membuatnya disukai oleh banyak orang disekitarnya. semenjak aku kenal dengannya aku tahu kalau dia orang yang dapat berkata benar tentang sesuatu tanpa harus membenarkan setiap kata-kataku karena aku dan dia adalah teman.

Aku tidak suka sikapnya yang terkadang cuek, walaupun aku tahu dia tidak bermaksud seperti itu karena mungkin pada saat itu keadaan yang mengharuskannya bersikap seperti itu. Dan aku sudah ceritakan ketidaksukaanku itu, dan dia memberikan alasan yang sama seperti yang aku pikirkan.

Ada satu lagi ketidaksukaanku padanya yang belum aku ceritakn kepadanya aku tidak suka ketika perpisahan datang dia akan lupa tentang diriku.


Tapi itulah hidup di mana ada pertemuan pasti ada perpisahan, ntah dia akan mengingat semua coretan itu atau tidak tergantung kemampuan otak dan keinginan dirinya untuk  menampung atau akan menghapusnya.


Minggu, 20 Maret 2016

Me and SMART ILC

Written 3 maret 2016
semilir angin subuh berhembus kencang, cahaya kuning keemasan dari bola-bola kaca bersinar benderang. Subuh ini saya berkeliling untuk jalan pagi sembari menghangatkan tubuh. Ada hal yang harus dicurahkan pada setiap insan tentang hidup, mungkin sebatas kisah diri adalah hal terbaik untuk belajar dari setiap fenomena yang ada.

Tidak terasa dibulan ke lima  hidup diperantauan,dan tepat di builan kelima ini pula  saya harus kembali ke kampung halaman dan meninggalkan segala cerita, kenangan dan teman-teman yang selama lima bulan ini menemani dan berperan dan skenario kehidupan ku meski ada diantara mereka yang lebih dulu pergi dan ada pula yang pendatang baru dalam cerita ini.  

Pare, yang lebih di kenal dengan kampung inggris karena terdapat banyak tempat-tempat kursus bagi mereka  yang ingin menimbah dan meningkatkan kemampuan bahasa inggrisnya. Karena tujuan itu pula aku menginjakkan kakiku di sini, yaa, untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggrisku. SMAr ILC adalah tempat pertama yang aku tuju untuk menimbah ilmu didalamnya, ini adalah  rekomendasi dari teman-temanku. Aku tidak pernah menduga 1 minggu aku bergabung di smart ilc sebagai student membuat aku menemukan keluarga baru. Kenapa aku menyebutnya sebagai keluarga baru karena antara aku dan mereka sebagai teman yang baru aku kenal seperti tidak ada jarak, antara aku dan dia yang sebagai tutor layaknya teman yang tidak perlu takut akan salah bicara atau harus dihormati dan menundukkan kepala ketika ketemu seorang yang jabatan lebih diatas  kami.

Ada hal-hal yang begitu membuat rindu, meski sebelumnya kami tidak saling mengenal bahkan pernah ada konflik diantara kami, tapi itu lah yang membuat semua terasa manis,pahit dan asam sehingga sangat sulit untuk terlupakan. Masih hangat dalam pikiran ku adalah ketika kami makan bersama dalam kelas dalam satu piring dan sendok digunakan secara bergantian, ini adalah pengalaman pertama yang membuat  sulit terlupakan ekspresi kebahagian dan kebersamaan terlihat begitu jelas dan tidak ada rasa jijik dan sungkan karena menggunakan sendok secara bergantian dan antara tutor dan student tidak ada jarak sama sekali semua berbaur menjadi satu layaknya kue yang sudah mekar dan siap untuk di panggang.

Tutorku temanku. Aku dan mereka sebagai tutor di smart ilc sudah seperti teman  tapi ntahlah mereka menganggapku apa,, yang jelas dia adalah temanku dan keluarga baru yang tidak tertulis namanya di dalam kartu keluarga hahha. Untuk berbaur dengan mereka tidak butuh waktu yang lama karena menurutku mereka memang membuat atau membuka pintu yang selebar-lebarnya untuk menerima dan memberik rasa nyaman bagi kami sebagai tamu yang datang di tempat mereka.
Mr.bowo, mr.tono dan mr.iqbal adalah tutor yang pling pertama saya kenal karena dia yang mengajar di kelas EG ku, mr.bowo sebagai bapak kami walaupun matanya masih sering lirik sana sini kalau ada cewwk lewat tapi aku tahu dia sangat sayang dengan istrinya ms.ulfa yang gokil yang sabar menunggu kalau aku di oral materi di kelas PG.
Mr.TONO, Mr.PLAT Aku memanggilnya.. karena terkadang aku sudah sejuta ekspresi untuk menarik perhatianny atau aku sudah berbicara panjang kali lebar mungkin 1 prangaf tapi jawabanya hanya 1 kata iya atau kenapa. Ohh make my heart broken. Tapi itu adalah pribadinya dia, dan satu lagi yang aku tahu dia smart.

Mr.iqbal, dari semua tutor aku paling akrab dengannya karena  memang orangnya sangat humble dan mudah akrab dengan orang.akan butu 1 lemabar kertas kalau aku berceriyta tentang dia.

Mr. Syakir yang harus lebih sabar lagi menghadapi  menghadapi kebandelan kami ketika dapat oral, dan yang mebuat aku  salut adalah ketika kami membuat keributan dalam proses belajar mengajar dia hanya diam menunggu kami mengerti maksudnya bahwa sekarang waktunya untuk belajar.

 Mr feri dan mr. Nafidz mereka tidak pernah mengajar aku didalam kelas, tapi ntah kenapa aku merasa begitu akrab dengan mereka, pertama melihat mereka kirain mereka saudara mukanya mirip. Aku suka berbagi cerita dengan mereka walaupun cerita hanya akan mengundang gelak tawa dan kurang berbobot tapi itu;ah keakraban kami. Dan aku suka itu.

Ms. Rena, mr.ceba, mr.munir mem ni’ma dan mr.kempalng semuanya sangat baik dan selalu memberikan  senyuman termanisnya ketikan bertemu denganku, walaupun mungkin mereka hanya mengenal muka diriku.

Ms.uun, di bulan ketiga di smart aku tahu kalau dia adalah pendiri smart, banyak cerita yang aku dengar tentang dia yang membuat aku ingin mengenalnya dan ingin menimbah ilmu darinya. untuk itu aku mengikuti kelas bahasa selain keinginan dan rasa penasaranku terhadap cerita teman-temanku tentang kelas bahasa aku pun ingin mengasah kemampuan menulisku.

Aku adalah orang yang paling tidak suka membaca buku, dan dikelas ini pula aku sadar dengan kata-kata ms.uun yang aku lupa persis kata2x seperti apa tapi intinya dia mengatakan: ayat pertama turun allah menyuruh  untuk membaca” langsung tersentak dalam hatiku oh iyya benar juga. Aku sering membaca ayat itu tapi tidak pernah tersentak hatiku untuk maknax tersebut.

Itu adalah awal pertama aku mengatakan kepada diriku untuk memulai menyukai membaca, dan ms.uun pun pernah mengatakan buku apapun itu yang penting membaca dulu. Ketika orang didalam kelas itu berdiskusi tentang buku aku hanya diam karena aku tidak mengerti dan aku tidak tahu karena kurangny referensi yang aku baca.
Mulai saat itu aku mulai membaca dan mulai mempunyai buku sendiri dan menjadikan nya sebagai teman baru.





Malu yang tak berujung

 Written 11 nov 2015
Sendiri di satu pagi memandang cerahnya hari dengan udara yang sejuk. Membuatku selalu berfikir, mengapa seindah ini dunia yang Engkkau ciptakan bagi kami. Membuatku selalu bertanya, apa yang Engkau harapkan ketika mencipta aku dan semua keindahan ini. Satu hal yang sangat tidak kupahami tetapi menjadikanku dengan tulusnya menyatakan bahwa ternyata Engkau sangat mencintaiku.

Suatu hal yang indah yang telah kuperoleh dari Mu. Tetapi apa balasku, aku bahkan lalai dengan apa yang Engkau tugaskan padaku. Lalai saja tidak cukup, bahkan aku melakukan hal hal yang Engkau larang melalui kitab dan rasul Mu. Sungguh apa yang bisa kukatakan mengenai semua ini, semua menjadi sebuah tuak yang menghinakan aku.
Aku ingin hidup seribu tahun lamanya agar aku bisa memperbaiki semua kelakuanku selama ini. Tetapi apakah itu bisa menjamin bahwa diriku tidak akan kembali melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya, untuk ketiga kalinya atau bahkan untuk kesekian kalinya. Sama sekali tidak menjamin, karena aku hanyalah seorang manusia tempatnya dosa dan kesalahan.

Malu sekali diriku ketika melakukan kesalahan, kemudian bersimpuh di malam Mu tetapi keesokan harinya aku melakukan kesalahan yang sama. Teramat sangat malu diriku untuk kembali meminta maaf Mu, sehingga diriku menjadi salah satu manusia yang tergolong munafik. Aku selalu bilang aku sudah melakukan apa yang Engkau perintahkan tetapi aku sendiri tak tahu apa itu kulakukan karena cintaku kepada Mu atau hanya kulakukan sebagai kewajibanku saja. Sungguh hinanya diriku ya Rabb.

Ya Rabb berilah aku sedikit kekuatan untuk menangkal godaan makhluk Mu yang selalu mengajakku ke dalam kebathilan. Bantulah aku agar bisa bersanding dengan umat umat Rasul Mu di surga yang telah Engkau sediakan untuk beliau. Tambahkanlah rasa cinta ku kepada Mu ya Rabb agar aku dapat selalu melakukan apa pun yang Engkau perintahkan kepadaku. Agar aku senantiasa beribadah karena kecintaanku kepada Mu.

Five Months with ASSET

Dulu aku datang sendiri dengan segudang asa, membawa diri dengan koper yang aku jinjing sendiri layaknya seoarang perantau. Berbekal nomor telepon yang aku dapat dari teman ku yang pernah ke sini (pare-kampung inggris) aku memberanikan merantau ke kampung orang yang tak pernah ku tahu sebelummnya, selain info dari teman ku, aku juga mendapat info dari om google.

Ada keraguan dalam  hati karena berjalan sendiri dan pertama kali  melintasi samudra menggunakan pesawat terbang ,,, namun semua itu dikalahkan dengan tekat yang kuat ingin mengalami sendiri pengalaman yang pernah aku dengar dari temanku.

Tanggal 23 oktober 2015 aku menginjakkan kaki di pare, pertama aku kebingunan karena dari tadi aku menelpon tempat yang ingin aku tuju tapi nothing answer from there. Dan aku hanya  berbekal nomor telepon asset centre yang tidak aku tahu ntah bagaimana wujudnya tempat itu. Yang aku tahu itu adalah tempat orang sulawesi. aku pun menelpon lagi dan terdengar jawaban dari sana “halo...
Iyyaa halo... ini pak aku yang kemarin nelpon mau tinggal di assaet, saya sudah di jln.flamboyan,,
Ternyata mobil travel yang aku tumpangi berhenti tepat di depan assaet centre....
Aku melihat kesekeliling disana terlihat seorang cowok memakai sarung denagn rokok di tangang kirinya dan telepon genggam ditelinganya..
Sontak akupun bertanya “itu kamu yang lagi ngerokok yang jalan kelur??”
Sambil tertawa dia menjawab” iya, mis dimana??
Aku ada di depan dalam mobil, dan kututup teleponnya.
Aku pun turun dari travelku, saat itu sempat kenalan tapi aku lupa namanya siapa
Di undanglah aku masuk kedalam rumah itu, yang aku bingumg kok semua cowok yah? Tapi aku hanya diam dan menyimpan rasa penasaran itu. 
Lucu ketika salah satu diantara mereka memanggil ku dengan sebutan MIS”, itu terdengar asing ditelinga ku dan memunculkan tanda tanya besar dikepalaku dan membuat perutku tergelitik ingin tertawa, tapi aku menahannya karena malu dan belum kenal juga orang-orang disitu.
15 menit aku di situ aku pun di antar camp 3 ASSET ANDI DEPU. Nah disinilah kisah ku berawal..
Cowok yang mengantarku  mengetok pagar besi yang sangat tinggi layaknya pintu penjara, sambil teriak menggunakan bahasa inggris, tak lama kemudian terdengarlah suara dari balik pagar besi itu dengan bahasa inggris pula, mereka saling bercakap-cakap dan  membuatku seperti orang dungu karena aku tak mengerti apa yang mereka katakan.

Yang aku tahu kalau aku di terima di tempat itu karena aku diajak masuk. Aku pun melangkahkan kaki ku masuk dan melewati gerbang yang cukup tinggi tak lupa aku ucapkan terima kasih kepada laki-laki yang mengantarka dan aku lupa namanya.
Rasa penasaran aku terobati dengan melihat tempat yang aku tuju, cukup layak untuk aku tempati beberapa bulan kedepan. Sebelah kanan beberapa sepeda berjajar dengan rapi ,sebelah kiri ada 6 kamar-kamar yang pikirku salah satu diantara kamar itu akan menjadi kamarku, sandal-sandal tersusun rapi di depan kam  ada tiga pohon di tengah-tengah tapi tak satu pun sampah dari pohon tersebut aku dapati berserakan dibawahnya. Tepat di depan ada sebuah ruangan yang dimana banyak orang-orang berkumpul tempat itu disebut living room aku tahu karena ada tulisan di salah satu tiangnya, dinding di penuhi dingan bingkai foto mungkin foto para alumni yang pernah mengukir ceritanya di tempat ini, tempelan-tempelan kertas yang merupakan jadwal kegiatan tersusun rapi di dinding, di sudut ruangan ada papan tulis dan sebuah lemari kecil berjejer buku didalamnya.Banyak member yang sedang berkumpul di living room aku pun di undang kesana, mereka sangat humble dan saling bergantian bertanya tentang diriku aku pun mulai berbaur dengan mereka.

Three days i stayed in asset andi depu, saya merasa sendiri dan tak tentu apa yang harus aku lakukan semua orang pada sibuk dengan aktivitasnya dan saya hanya diam di kamar dan berbicara ketika seorang datang menyapaku. Seperti seekor semut yang berada diantara gerombolan gajah. Saya merasa sangat kecil karena semuanya fasih to speak english and me just silent.
Tapi disitulah tekadku semakin bulat, ‘SETIAP AWAL PASTI SULIT” Harus bertahan dan nikmati setiap prosesnya maka kamu akan seperti mereka. Segala sesuatu memiliki keindahannya, bahkan kegelapan dan kesunyian. Saya belajar, apapun situasiku, disanalah aku harus tetap bertumbuh.

Asset andi depu, banyak cerita pengalaman dan keluarga baru aku dapatkan dari sana. Mulai dari jam 4 subuh bangun untuk shalat subuh bersama di lanjutkan study club together, breakfast together kalau ada makanan atau panggilan makan. Duty yang mengajarkan kami tentang kebersihan dan tanggung jawab terhadap tugas kami masing-masing.

Tinggal bersama dengan lebih dari 25 member mempunyai cerita tersendiri, kita berasal dari culture, lingkungan dan sikap yang berbeda dan harus hidup bersama satu atap dengan aturan yang telah ada sebelumnya yang pastinya beda sebelum kita berada disini, tapi ASSET menyatukan kami.
Tak dapat dipungkiri lima bulan saya berada di asset, ada batu krikikil yang menghabat perjalanan ntah itu konflik atau pun rasa jenuh dan bosan dengan aturan. Tapi itu adalah pelajaran yang mendewasakan diri. Dan sampai saya balik ke kampung halaman TANGGAL 16 MarET 2016 saya tidak pernah meninggalkan asset.

ASSET YANG MENErIMAKU DENGAN TANGAN TErBUKA KETIKA AKU DATANG, DAN DIA JUGA YANG MELEPASKU Untuk menjemput impian.

Yang membuat aku salut di ASSET adalah tak ada konflik bathin dan masalah yang tertinggal sampai 1 minggu karena setiap malam jumat ada yang namanya sharing time, dan di situlah semua unek-unek di keluarkan mulai dari A-Z dan harus menyebut brand agar sampai pada inti permasalahan.
Terima kasih sudah menjadi tempat persinggahanku,Terima kasih sudah menjadi ladang ilmuku,Terima kasih sudah menjadi bagian dari jalan hidupku .Teman, sahabat, tetaplah mengingat setiap kenangan indah yang telah kita lewati Lupakan kepahitan atas kesalahpahaman kita.. dan kenanglah setiap kisah dan cerita indah yang pernah kita ukir, kalau pun tidak ada silahkan dingat lagi pasti ada terselip di bawa otak kecil kamu, karena aku dan kamu adalah kisah satu tanah satu darah satu hati dan tujuan, aku dan kamu adalah kita. gerakan pena cipta perubahan mengukir sejarah

Diberdayakan oleh Blogger.