BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Observasi di puskesmas Batua didasarkan pada mata
kuliah kesehatan ibu dan anak tentang kunjungan kehamilan (Ante Natal Care).Istilah kunjungan kehamilan (Ante Natal Care)
disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas
pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok
bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan ANC
sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil.
Tujuan dari kunjungan kehamilan
ini (Ante Natal Care) adalah Memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.Meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
ibu hamil secara ideal melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13
sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu l kali pada trimester 1, 1 kali pada
trimester II dan 2 kali pada trimister III. Namun jika terdapat kelainan dalam
kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing-
masing.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah kunjungan kehamilan (Ante Natal Care) di Puskesmas
Batua sudah memenuhi kebijakan program?
2. Bagaimana dengan ibu hamil yang mempunyai kehamilan
dengan resiko tinggi?
3. Apakah semua ibu hamil melakukan persalinan di Puskesmas
Batua?
4. Berapa ibu hamil yang mendapatkan Rawat Inap Persalinan?
C.
Tujuan Observasi
1.
Tujuan umum
Untuk
mengetahui kunjungan kehamilan di Puskesmas Batua Jl.
Abd Dg. Sirua, Makassar.
2.
Tujuan khusus
a.
Untuk mengetahui
kunjungan kehamilan di Puskesmas Batua.
b.
Untuk mengetahui
seberapa banyak ibu hamil yang mempunyai kehamilan dengan resiko tinggi.
c.
Untuk mengetahui
seberapa banyak ibu hamil yang melakukan persalinan di Puskesmas Batua.
D.
Mamfaat observasi
1.
Hasil observasi ini
dapat memberikan pengetahun bagi kami untuk mengetahui keadaan kunjungan
kehamilan di Puskesmas Batua.
2.
Hasil observasi ini
memberikan Pembelajaran kepada kami yang merupakan usaha
dari dosen pembimbing
untuk meningkatkan sumberdaya manusia untuk menghasilkan produk yang terbaik di
era globalisasi ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
pengertian ANC (Ante Natal Care)
Kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan ANC sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak
hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan,
tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin
desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan ANC sesuai
dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2008)
B. Tujuan
ANC (Ante Natal care)
Menurut Mansjoer (2005), tujuan ANC adalah:
1.
Memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
2.
Meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
3.
Mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4.
Mempersiapkan persalinan cukup
bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
5.
Mempersiapkan ibu agar masa nifas
berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6.
Mempersiapkan peran ibu dan
keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
C.
Kebijakan Program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan (Saifudin,
2006), yaitu:
2.
Satu kali trimester kedua
3.
Dua kali trimester ketiga.
D.
Kriteria Keteraturan
ANC
Pemeriksaan
kehamilan di lakukan berulang-ulang dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Pemeriksaan pertama kali yang
ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan.
2.
Periksa ulang 1 x sebelum sampai
kehamilan 7 bulan.
3.
Periksa ulang 2 x sebulan sampai
kehamilan 9 bulan.
4.
Periksa ulang setiap minggu
sesudah kehamilan 9 bulan
5.
Periksa khusus bila ada
keluhan-keluhan.
Berdasarkan
keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa, ibu hamil secara ideal melaksanakan
perawatan kehamilan maksimal 13 sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu l
kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimister III.
Namun jika terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di
sesuaikan menurut kebutuhan masing- masing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dikatakan teratur jika ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan ≥4 kali
kunjungan, kurang teratur : pemeriksaan kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak
teratur jika ibu hamil hanya melakukan pemeriksaan kehamilan < 2 kali
kunjungan (WHO, 2006).
E.
Pelayanan Ante Natal Care
1.
Mendapatkan
informasi mengenai kehamilan
Kebersihan pribadi khususnya daerah genitalia harus
lebih dijaga karena selama kehamilan terjadi peningkatan sekret vagina. Pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi dan
tinggi serat. Pemakian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter atau
tenaga medis lainnya.
2.
Anamnesis
Riwayat
kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya serta berat bayi yang pernah
dilahirkan. Demikian pula riwayat penyakit yang pernah diderita seperti penyakit
jantung, paru, ginjal, diabetes melitus. Selain itu ditanyakan riwayat
menstruasi, kesehatan, keluarga, sosial, obstetri, kontrasepsi, dan faktor
risiko yang mungkin ada pada ibu.
3.
Pemeriksaan umum
Pada ibu hamil yang datang pertama kali
lakukan penilaian keadaan umum, status gizi dan tanda vital. Pada mata dinilai
ada tidaknya konjungtiva pucat, sklera ikterik, edema kelopak mata, dan kloasma
gravidarum. Periksa gigi untuk melihat adanya infeksi lokal.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Lokasi Observasi
Puskesmas Batua merupakan salah satu Puskesmas dari 39
Puskesmas yang ada di Kota Makassar yang berada dibawah naungan Dinas Kesehatan
Kota Makassar.
Puskesmas Batua Terletak di Kelurahan
Batua Kecamatan Panakkukang jalan Abd Dg. Sirua No.
338. Telp.0411 – 493808, dan dibawah pimpinan Dr.Hj.Syamsiah
Densi.
Wilayah kerja
Puskesmas Batua terdiri dari empat kelurahan yaitu kelurahan Batua dengan
jumlah penduduk 21788 jiwa, kelurahan Tello Baru jumlah penduduk 11103 jiwa, kelurahan Paropo jumlah penduduk 16110 jiwa dan kelurahan borong 17201 jiwa.
B.
Hasil Observasi
1.
Kunjungan kehamilan
(Ante Natal Care)
Tabel 1.1
Jumlah Kunjungan
Kehamilan (Ante Natal Care) di Puskesmas Batua
Tahun 2012
|
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
Jmlh
|
|||||||||||
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agt
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
|||
1.
|
Kunj 1
|
120
|
115
|
99
|
108
|
116
|
120
|
122
|
132
|
133
|
108
|
67
|
69
|
1309
|
2.
|
Kunj 2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3.
|
Kunj 3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2.
|
Kunj 4
|
107
|
120
|
101
|
88
|
104
|
88
|
92
|
91
|
90
|
97
|
120
|
103
|
1201
|
Sumber: Lap LB3 PKM
Batua
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun
2012 di Puskesmas Batua terdapat kunjungan kehamilan 1 sebanyak 1309 kunjungan, kunjungan 2 sebanyak 0 kunjungan ,
kunjungan 3 sebanyak 0 kunjungan dan kunjungan 4 sebanyak 1201 kunjungan.
2.
Kehamilan dengan Resiko Tinggi
(ResTi)
Tabel 1.2
Jumlah
Kehamilan dengan Resiko Tinggi di Puskesmas Batua Tahun 2012
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
Jmlh
|
|||||||||||
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agt
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
|||
1.
|
Bumil resti
|
18
|
22
|
26
|
14
|
26
|
22
|
16
|
27
|
15
|
10
|
9
|
6
|
211
|
2.
|
Resti dirujuk
|
18
|
22
|
26
|
14
|
26
|
22
|
16
|
27
|
15
|
10
|
9
|
6
|
211
|
Sumber : Lap LB3 PKM Batua
Dari tabel dapat diketahui bahwa pada
tahun 2012 di Puskesmas Batua kehamilan
dengan resiko tinggi dan kehamilan dengan resiko tinggi yang dirujuk sebanyak
211 orang.
3.
Persalinan di Puskesmas Batua
Tabel 1.3
Jumlah Ibu
Hamil yang Melakukan Persalinan di Puskesmas Batua Tahun 2012
Kegiatan
|
Bulan
|
Jmlh
|
||||||||||||
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agt
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
|||
1.
|
Persalinan Nakes
|
99
|
95
|
101
|
97
|
97
|
99
|
71
|
94
|
92
|
104
|
118
|
137
|
1204
|
Sumber : Lap LB3 PKM Batua
Dari tabel
terlihat bahwa jumlah ibu hamil yang melakukan persalinan di puskesmas batua
pada tahun 2012 sebanyak 1204 jiwa.
C.
Pembahasan
1.
Kunjungan kehamilan
(Ante Natal Care)
Berdasarkan hasil observasi di
Puskesmas Batua diketahui bahwa kunjungan untuk ibu hamil hanya dilakukan dua
kali selama kehamilan, sedangkan menurut kebijakan program yang dikemukan oleh Saifudin(2006) minimal kunjungan empat kali selama kehamilan yaitu:
a.
Satu kali trimester pertama
b.
Satu kali trimester kedua
c.
Dua kali trimester ketiga.
Tercatat pada tahun 2012 di Puskesmas Batua bahwa pada kunjungan 1 ada 1309
ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya, dan pada kunjungan selanjutnya yaitu
kunjungan 4 mengalami penurunan yaitu 1201 kunjungan. Sehingga, dapat
diktetahui bahwa ada 108 ibu hamil
diwilayah kerja Puskesmas batua yang tidak mendapatkan pelayanan ANC secara
lengkap. Bahkan ada 106 ibu hamil yang tidak pernah mendapatkan pelanyanan ANC.
2.
Kehamilan dengan Resiko Tinggi
(ResTi)
Dari 1309 kunjungan kehamilan di
Puskesmas Batua pada tahun 2012 diketahui bahwa ada 314 kehamilan dengan resiko tinggi sehingga
semuanya harus dirujuk ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pelayanan yang lebih
optimal.
3.
Persalinan di Puskesmas Batua
Dari
1309 kunjungan kehamilan yang tercatat di Puskesmas Batua ada 1204 ibu hamil
yang melakukan persalinan yang di bantu oleh tenaga kesehatan yang ada di
Puskesmas Batua.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1.
Kunjungan
kehamilan ( Ante Natal Care) di Puskesmas Batua pada tahun 2012 hanya
diberlakukan untuk 2 kali kunjungan, dari data yang didapatkan tercatat bahwa
antara kunjungan 1 dan kunjungan 4 mengalami penurunan dari 1309 ibu hamil
menjadi 1201 ibu hamil.
2.
Untuk ibu
hamil yang mengalami kehamilan dengan resiko tinggi di Puskesmas Batua pada
tahun 2012 langsung di rujuk ke Rumah Sakit sebanyak 211 ibu hamil untuk
mendapatkan pelayanan yang lebih optimal.
3.
Persalinan
yang dilakukan di Puskesmas Batua pada tahun 2012 sebanyak 1204 ibu hamil dari
1309 ibu hamil yang tercatat di Puskesmas Batua.
B.
Saran
1.
Melakukan promosi
kesehatan tentang pentingnya melakukan
kunjungan kehamilan (Ante Natal Care) untuk Mengenali
secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
begitupun untuk mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
2. Memberikan informasi bahwa persalinan dengan tenaga
kesehatan akan lebih aman karena mereka telah terlatih dan dapat menurunkan
angka kematian ibu saat melahirkan.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
0 komentar:
Posting Komentar