Makalah
Kesehatan Lingkungan Pemukiman
Laporan Pedataan
Pemukiman Nelayan (Potere)
OLEH:
KELOMPOK V
1.
Yuliana 14120110213
2.
Yuni Arista.A 14120110226
3.
Ratri Dwi Utami 14120110197
4.
Tri gatayu oktavia 14120110254
5.
Sitti Aisyah 14120110219
6.
Andini Novita Arif 14120110205
Tahun ajaran 2011\2012
Fakultas kesehatan
masyarakat
Universitas muslim
Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan
Kesehatan lingkungan pemukiman yang membahas mengenai laporan pendataan di lingkungan pemukiman Nelayan Potere.
Dalam penyusunan laporan
ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas laporan
ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak
lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah
membimbing kami.
Begitupun dalam makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
Makassar,
mei 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.……………………………............………………............................i
DAFTAR ISI…………………………………………………...........................................ii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar belakang…………………………………………………..............................1
B. Rumusan masalah………………………………………….............................……2
C. Tujuan pendataan..............................................................................................2
D. Mamfaat
pendataan..............................................................................................2
E. Metode pendataan.............................................................................................2
BAB
II: TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………....................3
A. Persyaratan pemukiman sehat.........……………….....…………………….............3
BAB III: HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................4
A.
Hasil
pendataan.......................................................................................................4-7
B.
Lembar
observasi.......................................................................................................8
BAB IV : KESIMPULAN DAN
SARAN.............................................................................9
A.
Kesimpulan................................................................................................................9
B.
Saran
.........................................................................................................................9
LAMPIRAN.........................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
pendataan di Pemukiman
Nelayan (Potere) didasarkan pada mata kuliah Kesehatan Lingkungan Pemukiman untuk mengetahui pesyaratan lingkungan pemukiman di
Potere apakah sudah sesuai dengan keputusan menteri kesehatan (kepmenkes) No.
829/Menkes/SK/VII/1999. Istilah persyaratan lingkungan disini dimaksudkan adalah lokasi,
kualitas tanah di daerah pemukiman, kualitas udara, kebisingan dan getaran,
prasarana dan sarana lingkungan,vektor penyakit,penghijauan, penyediaan air,
sarana penyimpanan makanan, kualitas udara dan kepadatan hunian.
Perkembangan pemukiman kota rentan terhadap perkembangan yang tidak
terkendali yang menyebabkan munculnya pemukiman kumuh. Salah
satu potret kota adalah wajah pemukiman kumuh yang identik dengan golongan masyarakat bawah. Rumah-rumah sederhana tidak terawat dan berubah menjadi
kumuh adalah pemandangan nyata di kota-kota metropolitan tanah air.
Rumah yang seharusnya berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan
yang membuat penghuninya merasa nyaman dan
sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya yang datang mengancam berubah fungsi sebagai
tempat sampah dan genangan air karena kurangnya atau tidak adanya Tempat
Pembuangan Sampah dan Saluran Pembuangan Limbah yang baik.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah pemukiman Nelayan
Potere sudah memenuhi persyaratan kesehatan pemukiman menurut keputusan menteri
kesehatan (Kepmenkes) No. 829/Menkes/SK/VII/1999?
C.
Tujuan Pendataan
1.
Tujuan umum
Untuk
mengetahui situasi dan kondisi di pemukiman Nelayan Potere.
2.
Tujuan khusus
a.
Untuk mengetahui keadaan rumah di pemukiman Nelayan Potere.
b.
Untuk
mengetahui keadaan linkungan di
pemukiman Nelayan Potere
D.
Mamfaat Pendataan
1.
Hasil observasi ini
dapat memberikan pengetahun bagi kami untuk mengetahui keadaan lingkungan
pemukiman Nelayan Potere
2.
Hasil observasi ini
memberikan Pembelajaran kepada kami yang merupakan usaha
dari dosen pembimbing
untuk meningkatkan sumberdaya manusia untuk menghasilkan produk yang terbaik di
era globalisasi ini.
E.
Metode pendataan
Wawancara terstruktur artinya peneliti telah
mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga
daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat
menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang
dapat membantu kelancaran wawancara.Dan
kami hanya mengambil 10 sampel untuk observasi di lingkungan pemukiman Nelayan
Potere.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Persyaratan pemukiman sehat
Persyaratan kesehatan perumahan
dan lingkungan pemukiman menurut keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.
829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut:
1. Lokasi
a. Tidak terletak pada bekas tempat pembuangan akhir sampah.
b. Tidak tergenang air pada waktu musim hujan.
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah
kebakaran seperti jalur pendaratan penerbangan.
2. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman
3. Kualitas udara
Kualiats udara dilingkungan perumahn harus bebas dari
gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan.
4. Kebisingan dan getaran
5. Prasarana dan sarana linkungan
a. Pengelolahan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga
harus memenuhi persyaratan linkungan.
b. Pengelolahan pembuangan sampah rumah tangga harus
memenuhi syarat kesehatan.
c. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga
dengan konstruksi yang aman dari kecelakan
6. Vektor penyakit
7. Penghijauan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pendataan
Tabel 1.1
Distribusi menurut jumlah anggota keluarga di lingkungan pemukiman
Nelayan Potere
Variabel
|
N= 10 kk
|
|
1.
|
≤ 5 orang
|
7 kk
|
2.
|
> 5 orang
|
3 kk
|
Sumber Data primer
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah anggota keluarga di
lingkungan pemukiman Nelayan Potere dari
sepuluh sampel kepala keluarga diambil adalah ≤ 5 orang sebanyak 7KK dan > 5 ornga 4 KK.
Tabel 1.2
Distribusi
Menurut Jenis Rumah Yang Dimiliki oleh Masyarakat Lingkungan Pemukiman Nelayan
Potere
No
|
Variabel
|
N: 10 kk
|
Panggung
|
8 kk
|
|
2.
|
Semi permanen
|
1 kk
|
3.
|
Permanen
|
1 kk
|
Sumber : Data primer
Dari tabel dapat diketahui bahwa
masyarakat lingkungan pemukiman Nelayan Potere dari 10 sampel didapatkan bahwa
mayoritas jenis rumah yang dimiliki adalah rumah panggung sebanyak 10 KK, semi
permanen 1 KK dan permanen 1 KK.
Tabel 1.3
Distribusi
kepemilikan jamban di lingkungan pemukiman Nelayan Potere
No
|
Variabel
|
N: 10 KK
|
1.
|
YA
|
4
|
2.
|
TIDAK
|
6
|
Sumber : Data primer
Dari tabel terlihat bahwa
distribusi kepemilikan jamban di lingkungan Pemukiman Nelayan Potere sebanyak 4
KK.
Tabel 1.4
Distribusi
Sumber Penerangan di Lingkungan Pemukiman Nelayan Potere
N0
|
Variabel
|
N: 10 KK
|
Buatan
|
-
|
|
2.
|
Alamiah
|
10 KK
|
Sumber: data
primer
Dari tabel 1.4 diketahui bahwa
distribusi sumber penerangan di Lingkungan Pemukiman Nelayan Potere dari 10 sampel semuanya menggunakan sumber
penerangan alamiah.
Tabel 1.5
No
|
Variabel
(lux)
|
N: 10 kk
|
1.
|
≤ 60
|
7 KK
|
2.
|
> 60
|
3 KK
|
Sumber: data
primer
Dari tabel 1.5 diketahui bahwa
standar pencahayaan di lingkungan pemukiman potere dari 10 sampel yang di data
adalah ≤ 60
sebanyak 7 KK dan >60 sebanyak 3 KK.
Tabel 1.6
Distribusi
berdasarkan bahan bakar yang digunakan memasak di pemukiman Nelayan Potere
No
|
Variabel
|
N: 10 KK
|
1.
|
Gas
|
8 KK
|
2.
|
Kayu bakar
|
1 KK
|
3.
|
Minyak tanah
|
1 KK
|
Sumber: data primer
Dari tabel 1.6 diketahui bahwa
distribusi bahan bakar yang digunakan memasak di pemukiman Nelayan Potere
menggunakan gas sebanyak 8 KK, kayu bakar sebanyak 1 KK dan minyak tanah
sebanyak 1 KK dari 10 sampel yang kami data.
Tabel 1.7
Distribusi
keadaan pemukiman lingkungan nelayan potere
No
|
Variabel
|
Keadaan
|
1.
|
Jarak antara pemukiman
|
Padat
|
2.
|
Lokasi
pemukiman
|
Daerah rawan
banjir
|
Sumber : data
primer
Dari tabel 1.7 diketahui bahwa keadaan pemukiman di lingkungan pemukiman nelayan adalah daerah yang
mempunyai penduduk yang padat begitupun merupakan daerah yang rawan banjir.
Tabel 1.8
Distribusi
keadaan lingkungan pemukiman Nelayan Potere
No
|
Variabel
|
N:10 KK
|
1.
|
1. YA
2. TIDAK
|
4 KK
6 KK
|
2.
|
1. Dikumpul & dibakar
2. Dibuang di sekitar rumah
|
2 KK
8 KK
|
3.
|
1. Air PDAM
2. Sumur
|
8 KK
2 KK
|
4.
|
Lokasi tempat pembuangan SPAL
1. Penampungan peresapan
2. Dialirkan ke got
3. Dialirkan di sekitar rumah
4. Lainnya (kanal)
|
1 KK
2 KK
6 KK
1 KK
|
Sumber: data primer
Dari tabel 1.8 diketahui bahwa
distribusi keadaan lingkungan pemukiman Nelayan Potere untuk kepemilikan SPAL
adalah 4 KK, selanjutnya pengelolaan sampah dikumpul & dibakar sebanyak 2 KK dan
dibuang disekitar rumah sebanyak 8 KK. Dan adapun sumber air minum dari air
PDAM sebanyak 8 KK dan sumur sebanyak 2 KK, kemudian lokasi pembuangan SPAL
sebagian besar dialirkan di sekitar rumah 6 KK.
B.
LEMBAR
OBSERVASI
No
|
Pertanyaan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Kepemilikan
ventilasi
|
5 KK
|
5 KK
|
2.
|
Kepemilikan kamar
|
9 KK
|
1 KK
|
3.
|
Fasilitas
umum
1. jalan
2. jembatan
3. penerangan
umum
4.
kepemilikan taman bermain
5. tempat
pelayanan kesehatan
6.
pengelolaan sampah
7. sarana air
bersih
|
||
4.
|
Sirkulasi udara dalam rumah
|
8 KK
|
2 KK
|
5.
|
Aliran udara
dihalangi dinding ruangan/sekat
|
6 KK
|
4 KK
|
6.
|
Lokasi pemukiman daerah
kebisingan
|
-
|
|
7.
|
Penghijauan
(pepohonan) dilokasi pemukiman
|
-
|
Sumber: data primer
Dari lembar observasi yang
digunakan di lingkungan pemukiman Nelayan Potere diketahui bahwa terdapat 5 KK
yang memiliki ventilasi dan kepemilikan kamar sebanyak 9 KK. Adapun fasilitas
umum yang terdapat di pemukiman Nelayan Potere yaitu jalan, jembatan dan sarana
air bersih.
Selanjutnya sirkulasi udara di
pemukiman Nelayan Potere sebanyak 8 KK, aliran udara dihalangi dinding ruangan
sebanyak 6 KK dan pemukiman Nelayan Potere tidak terletak didaerah yang bising
begitupun dengan penghijaunnya belum ada sama sekali.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1.
Penduduk di Pemukiman Nelayan Potere lebih
banyak mengalirkan limbah ke sekitar rumah sebanyak 6 KK.
2.
Mayoritas penduduk di pemukiman
Nelayan Potere tidak ada yang memiliki jamban.
3. Penduduk
di pemukiman Nelayan Potere belum sepenuhnya memperhatikan
masalah kebersihan lingkungan, dikarenakan sebagian besar
masyarakatnya menjadikan pekarangan rumah sebagai tempat pembuangan sampah,
yaitu sebanyak 8 KK.
B.
Saran
1.
Perlunya diadakan penyuluhan
secara intensif dan kontinyu mengenai sanitasi lingkungan. Hal yang paling
penting adalah adanya kerjasama dengan pihak-pihak
terkait sebab perilaku masyarakat yang membuang sampah di sekitar
rumah tidak hanya disebabkan oleh ketidaksadaran masyarakat tetapi karena tidak
adanya tempat pembuangan sampah yang tersedia.
2.
Diharapkan adanya kerjasama
antara masyarakat di pemukiman Nelayan Potere dan pemerintah
setempat khususnya petugas kesehatan dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan
serta memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada.
3.
Masalah kesehatan dan lingkungan
merupakan masalah yang kompleks dan merupakan masalah kita bersama. Jadi perlu
adanya kerjasama antara masyarakat, pemerintah, akademisi kesehatan serta pihak-pihak yang terkait.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
L
A
M
P
I
R
A
N
0 komentar:
Posting Komentar