Saat ini bukanlah saat untuk menyerah, tapi saat ini adalah saat untuk tetap semangat mencapai semua cita-cita
RSS

Minggu, 09 November 2014

Fenomena Berbeda Diakhir Bangku Kuliah


    Setiap mahasiswa yang menempu pendidikan di perguruan tinggi baik swasta maupun negeri pasti akan merasakan yang namanya tugas akhir sebagai syarat mutlak untuk mendapatkan gelar sarjana. Dalam hal tersebut sering muncul berbagai fenomena-fenomena yang tak terduga yang dialami oleh mahasiswa agar tugas akhir dapat diselesaikan tepat waktu. Bagi mereka yang sudah terbiasa menulis karya tulis ilmiah mungkin sudah tidak ada masalah. Namun, bagi mereka kurang atau tidak pernah sama sekali menulis ilmiah akan terasa sulit karena tidak adanya pengalaman sebelumnya. 
    Zaman mulai berubah, dulu menulis di papan tulis menggunakan kapur, sekarang sudah banyak ditinggalkan diganti dengan Boardmarker. Hal yang paling menarik lagi dikalangan perguruan tinggi kegiatan belajar mengajar menggunakan power point. Jadi mahasiswa dan dosen tidak perlu menulis lagi cukup dosen menjelaskan dan mahasiwa memperhatikan. Adapun file presentasi dapat diambil dengan cara di copy-paste. Hal ini sudah menjadi budaya dalam pergurua tinggi.
    Kebiasaan mahasiswa yang selalu menganggap semuanya mudah dengan adanya teknologi membuat mereka malas menyalurkan karyanya dengan menulis. Padahal menulis terbukti dapat meningkatkan daya ingat tentang ilmu yang dia tulis, bahkan secara alami bertata bahasa dengan baik sehingga dalam menyampaikan pendapat secara detail, terstruktur, menyambung dan mudah dipahami.
     Untuk menulis skripsi mahasiswa jadi malas mencari ide-ide baru, karena telah dimanjakan oleh kecanggihan teknologi komputer. Mahasiswa lebih memilih jalan pintas  dengan mengakses internet, cukup tekan tombol C kemudian tombol V maka satu skripsi sudah didapatkan. Hal tersebut jelas akan mengakibatkan kemampuan pemikiran dan penalaran mahasiswa semakin tumpul.
     Selanjutnya, ada juga oknum mahasiswa yang memanfaatkan kemampuan temannya yang untuk mengerjakan tugas skripsinya dengan imbalan berupa materi sesuai kesepakatan sebelumnya. Itulah kenapa ada orang mengatakan kalau mereka yang pintar akan semakin pintar dan yang kurang pintar akan semakin diperbodoh dengan tindakannya sendiri, karena temannya akan belajar dua kali sedangkan dia hanya menunggu hasil tanpa mengetahui prosesnya. 
“Mereka yang datang kepada saya meminta bantuan untuk menyelesaikan skripsinya umumnya mereka mengaku sulit mendapatkan ide-ide kreatif atau mereka yang malas berhubungan dengan lembar-lembar tulisan, saya merasa itu sama sekali bukan beban karena selain melatih kemahiran dalam menulis ilmiah saya juga dibayar untuk itu sehingga dapat menambah uang jajan saya,” ungkap XY sambil ketawa, mahasiswa jurusan gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia yang telah menyelesaikan kuliahnya  lebih cepat dibandingkan dengan teman-temannya.
     Berbagai fenomena itu dianggap oleh mahasiswa sebagai usaha untuk meraih gelar sarjana dan tentunya sebagai usaha mebahagiakan kedua orang tua dengan memakai topi toga tepat waktu.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.