Saat ini bukanlah saat untuk menyerah, tapi saat ini adalah saat untuk tetap semangat mencapai semua cita-cita
RSS

Sabtu, 02 November 2013

stres dan keselamatan kerja

Kesehatan dan Keselamatan Kerja
( stres dan P.A.K )





OLEH:
KELOMPOK IV
1.   Yuliana               14120110213
2.   Mikki ardilla        1412011
3.   St.aisyah            14120110219


Tahun ajaran 2011\2012
Fakultas  kesehatan  masyarakat
Universitas  muslim Indonesia

Daftar isi
Daftar isi…………………………….................…………………………………….........i
Kata pengantar.................................................................................................................ii
Bab I pendahuluan……………………..............……………………………....….........1
A.   Latar belakang……………………..……………………...........................…….1
B.   Rumusan masalah……………………….………………...………...................2
Bab II Pembahasan……………....…………………………………........................3
A.   Pengertian Stres………………...…………………...………...........................3
1.    Faktor-faktor penyebab stres......................................................................4
2.    Akibat stres............................................................................................................6
B.   Pengertian Penyakit Akibat Stres (PAK)…………….....……….........................8
1.    Faktor-faktor penyebab Penyakit Akibat Sters (PAK).................................8
2.    Diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK).....................................................10
3.    Pencegahan Penyakit Akibat Kerja (PAK)................................................13
Bab III Penutup ……………………………….......…………………..…….................15
A.   Kesimpulan………………………………………………………....…..................15
B.   Saran……........……………………….…….................…………………...……..15
Daftar pustaka…………………………………....…………………............................17






Kata pengantar
      Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang membahas mengenai Stres dan Penyakit Akibat Kerja.
      Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah membimbing kami.
     Begitupun dalam makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
     Semoga dalam penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri maupun kepada pembaca umumnya.


                                                                             Makassar,    maret 2013

Penyusun

Bab I
Pendahuluan
A.  Latar belakang
Kata stres biasa digunakan untuk mengartikan reaksi seseorang dalam mengahadapi suatu masalah. Stres bisa timbul akibat hal-hal sepele. Misalnya, terjebak keadaan macet. Kejadian lebih serius dapat mengubah hidup seseorang, misalnya kematian orang terdekat atau orang tercinta. Stress kerap kali disebut sebagai penyebab masalah kesehatan nomor satu. Walau stress itu sendiri tak dapat menyebabkan kematian, pengaruhnya bisa membuat kematian. Banyak hal yang dapat menyebabkan stress dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) sebenarnya bukan istilah baru di dunia medis, terutama di dunia barat. Namun memang di Indonesia belum banyak yang tahu tentang penyakit ini. Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Di dalam berbagai jenis industri ,khususnya di bagian produksi pekerja sering terpajan oleh berbagai jenis potensial bahaya, dimana pekerja selama lebih kurang 8 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk berbulan bulan dan bahkan bertahun-tahun selama masa kerjanya terpaksa terpajan dengan aneka hazard yang ada di lapangan kerjanya.


B.  Rumusan masalah
1.    Jelasakan pengertian stres?
2.    Jelaskan faktor-faktor penyebab stres
3.    Menjelaskan akibat dari stres?
4.    Menjelaskan pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK)?
5.    Sebutkan faktor-faktor penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK)?
6.    Sebutkan bagaimana cara mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja?
7.    Bagaimana cara mencegah Penyakit Akibat Kerja?













BAB II
Pembahasan
A.  Pengertian  stres
Stres adalah suatu kondisi yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil.Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.
Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.



1.    Faktor-faktor penyebeb stres
a.         Faktor lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam maka seseorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk.
b.         Faktor organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan. atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya. Hal ini dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
1)    Tuntutan tugas
Faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang. Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan. Sebagai contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres. Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stres.
2)    Tuntutan peran
berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi. Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk diselesaikan atau dipenuhi.
3)    Tuntutan antarpribadi
Tekanan yang diciptakan oleh karyawan. Tidak adanya dukungan dari kolega dan hubungan antarpribadi yang buruk dapat meyebabkan stres, terutama di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.
c.    Faktor pribadi
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.
Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres.
Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan.
Studi terhadap tiga organisasi yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan kemudian. Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif dunia secara umum. Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang. Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal dari kepribadian orang itu.
2.   Akibat stres
Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu yang sedang stres berat mungkin mengalami tekanan darah tinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, dan sebagainya. Akibat stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum:

1)    Gejala fisiologi
Terdapat riset yang menyimpulkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan detak jantung dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan memicu serangan jantung.
2)    Gejalah psikologis
Ketidakpuasan adalah efek psikologis sederhana tetapi paling nyata dari stres. Namun stres juga muncul dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya, ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.
3)    Gejala prilaku
Perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur.
B. Pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Sebuah hal yang subtansi dari kehidupan kita adalah pentingnya pekerjaan, karena dengan bekerja kita dapat menghidupi kehidupan kita secara jasmani, namun kadang dengan pekerjaan membuat seluruh organ-organ tubuh jenuh dengan aktifitas yang sering kita lakukan. Sehingga organ tubuh mengalami sutu hal yang membuat kita merasa sakit, ini disebabkan oleh peyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan.
Ada beberapa pengertian mengenai Penyakit Akibat Kerja (PAK), yaitu:
a.    setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Permenaker Nomer Per.01/Men/1981).
b.    Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Kepres RI No. 22 Tahun 1993).
Jadi dapat disimpulkan bahwa Penyakit Akibat Kerja (PAK), adalah semua penyakit yang disebabkan oleh  faktor yang berhubungan dengan pekerjan.
a.    Faktor Fisik
a)    Suara tinggi/bising : menyebabkan ketulian
b)    Temperatur/suhu tinggi : menyebabkan Hyperpireksi, Milliaria, heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke.
c)    Radiasi sinar elektromagnetik : infra merah menyebabkan katarak, ultraviolet menyebabkan konjungtivitis, radioaktrif/alfa/beta/gama/X menyebabkan gangguan terhadap sel tubuh manusia.
d)    Tekanan udara tinggi : menyebabkan Coison Disease
e)    Getaran :menyebabkan Reynaud’s Disease, Gangguan proses metabolisme, Polineurutis.

b.    Faktor Kimia
a)     Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil samping, hasil (produk), sisa produksi atau bahan buangan.
b)     Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.
c)     Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan mukosa
d)     Masuknya dapat secara akut dan secara kronis
e)     Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, Asphyxia, keracunan sistemik, kanker, kerusakan/kelainan janin, pneumoconiosis, efek bius (narkose), Pengaruh genetic.
c.    Faktor Biologi:
a)     Viral Diseases : Rabies, Hepatitis
b)     Bakterial Diseases : Anthrax, Leptospirosis, TBC, Tetanus
c)     Fungal Diseases : Dermatophytoses, Histoplasmosis
d)     Parasitic Diseases : Ancylostomiasis, Schistosomiasis.

d.     Faktor Ergonomi/fisiologi:
a)     Akibat : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah, Kontruksi salah.
b)     Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi, kecelakaan.
e.     Faktor mental Psikologi:
a)     Akibat : Organisasi kerja (type kepemimpinan, Hubungan kerja, Komunikasi, keamanan), Type kerja (monoton, berulang-ulang, kerja berlebihan, kerja kurang, kerja shif, terpencil)
b)     Manifestasinya berupa stress
2.     Diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Untuk dapat mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja pada individu perlu dilakukan suatu pendekatan sistematis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan menginterpretasinya secara tepat.
Pendekatan tersebut dapat disusun menjadi 7 langkah yang dapat digunakan sebagai pedoman:
1.    Tentukan Diagnosis klinisnya
Diagnosis klinis harus dapat ditegakkan terlebih dahulu, dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas penunjang yang ada, seperti umumnya dilakukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Setelah diagnosis klinik ditegakkan baru dapat dipikirkan lebih lanjut apakah penyakit tersebut berhubungan dengan pekerjaan atau tidak.
2.    Tentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini
Pengetahuan mengenai pajanan yang dialami oleh seorang tenaga kerja adalah esensial untuk dapat menghubungkan suatu penyakit dengan pekerjaannya. Untuk ini perlu dilakukan anamnesis mengenai riwayat pekerjaannya secara cermat dan teliti, yang mencakup:
2.1          Penjelasan mengenai semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh penderita secara khronologis
2.2          Lamanya melakukan masing-masing pekerjaan
2.3          Bahan yang diproduksi
2.4          Materi (bahan baku) yang digunakan
2.5          Pemakaian alat perlindungan diri (masker)
2.6          Informasi mengenai tenaga kerja lain (apakah ada yang mengalami gejala serupa)
3.    Tentukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan penyakit tersebut
Apakah terdapat bukti-bukti ilmiah dalam kepustakaan yang mendukung pendapat bahwa pajanan yang dialami menyebabkan penyakit yang diderita. Jika dalam kepustakaan tidak ditemukan adanya dasar ilmiah yang menyatakan hal tersebut di atas, maka tidak dapat ditegakkan diagnosa penyakit akibat kerja. Jika dalam kepustakaan ada yang mendukung,
4.    Tentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat mengakibatkan penyakit tersebut.
Jika penyakit yang diderita hanya dapat terjadi pada keadaan pajanan tertentu, maka pajanan yang dialami pasien di tempat kerja menjadi penting untuk diteliti lebih lanjut dan membandingkannya dengan kepustakaan yang ada untuk dapat menentukan diagnosis penyakit akibat kerja.
5.    Tentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi
Apakah ada keterangan dari riwayat penyakit maupun riwayat pekerjaannya, yang dapat mengubah keadaan pajanannya, misalnya penggunaan APD, riwayat adanya pajanan serupa sebelumnya sehingga risikonya meningkat. Apakah pasien mempunyai riwayat kesehatan (riwayat keluarga) yang mengakibatkan penderita lebih rentan/lebih sensitif terhadap pajanan yang dialami.
6.    Cari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit
Apakah ada faktor lain yang dapat merupakan penyebab penyakit? Apakah penderita mengalami pajanan lain yang diketahui dapat merupakan penyebab penyakit. Meskipun demikian, adanya penyebab lain tidak selalu dapat digunakan untuk menyingkirkan penyebab di tempat kerja.
7.    Buat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya
Sesudah menerapkan ke enam langkah di atas perlu dibuat suatu keputusan berdasarkan informasi yang telah didapat yang memiliki dasar ilmiah. Seperti telah disebutkan sebelumnya, tidak selalu pekerjaan merupakan penyebab langsung suatu penyakit, kadang-kadang pekerjaan hanya memperberat suatu kondisi yang telah ada sebelumnya. Hal ini perlu dibedakan pada waktu menegakkan diagnosis. Suatu pekerjaan/pajanan dinyatakan sebagai penyebab suatu penyakit apabila tanpa melakukan pekerjaan atau tanpa adanya pajanan tertentu, pasien tidak akan menderita penyakit tersebut pada saat ini.
3.   Pencegahan Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Beberapa pencegahan  yang dapat ditempuh agar bekerja bukan menjadi lahan untuk menuai penyakit.

1.     Pencegahan Pimer – Healt Promotion  
a.    Prilaku kesehatan
b.    Faktor bahaya di tempat kerja
c.    Perilaku kerja yang baik
d.    Olahraga
e.    Gizi
2.    Pencegahan Skunder – Specifict Protection
a.    Pengendalian melalui perundang-undangan
b.     Pengendalian administrative/organisasi: rotasi/pembatasn jam kerja
c.    Pengendalian teknis: subtitusi, isolasi, alat pelindung diri (APD)
d.    Pengendalian jalur kesehatan imunisasi
3.     Pencegahan Tersier
a.    Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
b.     Pemeriksaan kesehatan berkala
c.     Pemeriksaan lingkungan secara berkala
d.     Surveilans
e.     Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada kerja
f.      Pengendalian segera ditempat kerja







Bab III
Penutup
A.          Kesimpulan
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja adalah menjadi melalui pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi pemeriksaan awal, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
B.   Saran
Stres memang tidak dapat menyebabkan orang mati, namun hal itu dapat menyebabkan orang seperti orang mati. Oleh karena itu, perlu ada perhatian khusus mengenai stress agar para anggota dalam suatu oraganisasi/perusahaan  tidak mengalami gangguan dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan tidak terbengkalai.
Pencegahan terhadap penyakit akibat kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.

















Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Stres  (diakses 25 maret 2013, Makassar)
bebaskebas,2011. Program k3 http://www.safetydo.com/2012/03/pengertian-dan-difinisi-penyakit-akibat.html (diakses  25 maret 2013, Makassar)
Digest,safety. 2012. Program K3 http://www.safetydo.com/2012/03/pengertian-dan-difinisi-penyakit-akibat.html  (diakses 25 maret 2013, Makassar)
Ulum, Misbakhul. 2012. Program K3 http://misbakhul-ulum27.blogspot.com/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html  (diakses 26 maret 2013, Makassar)



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.